KEBOUNDHA; Pahlawan Balambangan yang terlupakan

Namun sebagian dari kita masih asing dengan nama-nama seperti Mas Surawijaya, Sayu Praba, Jagalara, apalagi Keboundha. Padahal, nama terakhir itu sudah ikut berjuang sejak era Perang Semesta Balambangan II (Perang Wilis) tahun 1767.

Keboundha adalah satu orang kepercayaan Pangeran Agung Wilis yang sering terlibat dalam berbagai peristiwa sejarah dan masih akan terus terlibat dalam Perang Semesta Balambangan selanjutnya, bahkan hingga Perang Nusabarong tahun 1777.

Sekilas Tentang Ki Keboundha

Salah satu aktor penting dalam Perang Bayu adalah tokoh yang bernama Keboundha. Setidaknya, di antara 30 tokoh dalam Perang Bayu (Perang Semesta Balambangan III), hanya satu nama itu yang paling sering di sebut-sebut dalam berbagai sumber.

Diantaranya disebut sebagai; (1) Bapa Ajar Keboundha (Suluk Balumbung); (2) Bekel Endhah (Babad Wilis); (3) Bekel Undhuh (Babad Tawangalun); (4) Keboundhah/ Keboundha (Babad Bayu); dan (4) Endo Bandayuda (Arsip VOC).

Nama-nama itu merujuk pada satu orang yang sama, dan identik pula dengan toponim Negeri Kabondang di kaki Talaga Wurung sebagaimana disebutkan dalam Opkomst.

Dialah orang yang telah berhasil mempengaruhi Mas Rempeg untuk mau menjadi pimpinan Perang Bayu. Dia pula yang telah berhasil mengajak begitu banyak penduduk dan bekel berbagai desa untuk bergabung ke Bayu.

Benteng Bayu

Nah, dengan dukungan kekuatan sebanyak itu tentu membuat kedudukan Mas Rempeg menjadi sangat kuat. Benteng Bayu berkembang menjadi suatu kekuatan yang tangguh dan kokoh.

Pada bagian depan Benteng Bayu terdapat pagar palisada yang terbuat dari batang-batang pohon besar yang berjajar sangat rapat satu sama lain dan bagian atasnya dibuat runcing.

Di sekitarnya terdapat jagang atau parit dan jebakan-jebakan yang disebut Sunga dan Sudha (lubang/sumur berisi bambu runcing). Selain itu, di dalam dan sekitar benteng, cadangan pangan sangat melimpah.

Rupanya mereka telah mendirikan sebuah Benteng dengan persenjataan yang cukup lengkap.

Di Bayu itu pula Mas Rempeg telah berhasil mengumpulkan 2.000 orang untuk menjadi pendukung dan pengikutnya.
Propaganda dari Bapa Ajar Keboundha berhasil menggalang rakyat Balambangan berbondong-bondong menyusul ke hutan Bayu.

Konon, prosesi pengumpulan rakyat ini juga dilakukan dengan hiburan rakyat berupa tari-tarian yang dilakukan oleh para lelaki.

Berhasil menyingkirkan Van Imhoff

Nama Bapa Ajar Keboundha disebut-sebut dalam Babad Bayu sebagai salah seorang yang dipercaya oleh Mas Rempeg saat membahas kedatangan pasukan Kompeni.

Mereka membagi pasukan yang ada menjadi dua sayap; Sayap kiri diserahkan kepada Bapa Ajar Keboundha, dan Sayap kanan dipercayakan kepada senapati Ki Kidang Salendhit.

“…Wong Bayu atan-atan ingkang pengawak keri, ya ta Keboundhah, ingkang pengawak kanan, wau pun Kidangsalendhit, wus kapucundhang, arsa amulih geti.”

Babad Bayu

Dalam perang itu Bapa Ajar Keboundha berhasil menembak perut Letnan Van Imhoff. Sang Komandan kemudian segera dilarikan mundur melalui Gegenting ke Ulu Pangpang untuk mendapat pengobatan.

“Kawarnaa, wau tah si Kebuundha, maring arsa ambedhil Komendan tinimbak, saksana wus kakenan, saking wetengira kanin, nolya melajar…

Babad Bayu

Bahan Bacaan:

A Short Histori of Blambangan, Suluk Balumbung, Babad Wilis, Babad Tawangalun, Babad Bayu, Opkomst, dll.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like