Kota Madura yang Hilang

Oleh: Muhammad Rizki Taufan  |  Bangkalan, 4 April 2023

Madura, sebagaimana kita tahu adalah nama sebuah Pulau berikut penduduk pulau tersebut dan budaya mereka. Namun, ternyata pernah ada masa dimana Madura menjadi nama sebuah kota.

Perhatikan kutipan dari Daghregister VOC tertanggal 22 Augustus 1624, selaku sumber sejarah primer yang terakhir kali menyebutkan adanya Kota Madura. Disebut terakhir karena sesudah itu Kota Madura lenyap, tidak pernah muncul kembali dalam berbagai sumber sejarah.

“…. bahwa orang-orang Mataram merebut lima kota di pulau Madura secara pasti, yang bernama MADURA, Arosbaya, Blega, Sampang, dan Pakacangan, serta hanya dua kota tersisa untuk direbut yakni Pamekasan dan Sumenep, ….” (Daghregister VOC, 22 Augustus 1624)

Lokasi Kota Madura

Di manakah lokasi Kota Madura tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini tentu membutuhkan kajian terhadap koordinat dan skala peta, untungnya peta ini bukanlah peta tanpa koordinat dan skala. Posisinya yang jelas ada di Madura Barat (Kab. Bangkalan dan Kab. Sampang kini), khususnya di pantai selatan.

Tergambar jelas pada peta, ditambah dengan keterangan Daghregister 22-08-1624, bahwa kota ini termasuk kelompok kota pertama yang berhasil direbut Mataram, semuanya ada di bagian barat. Diperjelas lagi bahwa Kota Madura bukanlah di Arosbaya, bukan pula Blega, bukan pula Sampang, bukan pula Pakacangan, karena disebutkan secara khusus, yakni Kota Madura.

Bukan pula di Pamekasan dan Sumenep, karena saat Daghregister tertanggal tersebut dikeluarkan, Pamekasan dan Sumenep belum direbut Mataram.

Sejarah Awal Kota Madura

Sejak kapankah Kota Madura ini muncul di dalam panggung sejarah? Salah satu sumber primer yang menyebutkannya dengan jelas ialah Prasasti Mūla-Malurung. Pada lempeng VI-B berbunyi:

“putra nira sang apañji dimūrttī rakryan kulupkuda, ipe de nira narāryya smi ning rāt, inadgakĕn prahajyan ngkāneng NAGARA MADHURA.” (Prasasti Mūla-Malurung, 1255 M, lempeng VI-B)

Prasasti di atas menggambarkan pemerintahan Nagara Madhura di era Kerajaan Tumapel (Singhasari). Ada pun di dalam bahasa Kawi (Jawa Kuno), kata “nagara” bermakna “kota”. Artinya kota ini sudah ada sejak era klasik.

Pada sumber lain, yakni Nāgarakṛtâgama (1365 M), menyebutkan nama “Madhura” sebagai sebuah pulau.

Perlu Kajian

Nama Madhura (kemudian hanya ditulis “Madura”), dahulunya memang merujuk pada sebuah nama kota dan pulau. Lantas, lebih awal manakah? Penamaan kota Madura? Atau pulau Madura?

Hal ini menarik untuk ditelusuri, karena akan menunjukkan titik pusat, atau setidaknya titik vital Madura di masa lampau, mengingat peradaban kuno bangsa kita selalu bermula dari hegemoni wilayah tertentu atas wilayah lain.

Seduh kopi mu dan mari berdiskusi!

Sumber:

Daghregister VOC, 22 Augustus 1624

Nāgarakṛtâgama (1365 M)

Prasasti Mūla-Malurung, 1255 M, lempeng VI-B Kaart “Het Eiland Java” by Pieter van der A.A.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Selanjutnya

Asal-usul Desa Bunder

DAFTAR ISI Hide Rakyat PendatangTiba di HutanMembabat HutanNama BunderAkhir Kisah Berdasarkan sumber cerita yang di dapatkan dari beberapa…