Pangeran Agung Wilis dan Prabu Danuningrat Memeluk Islam?

Kalau Pangeran Macanputih dan Pangeran Danurejo dapat diterima kalau beliau tidak beragama Islam.

Namun jika raja terakhir Balambangan, yaitu Prabu Danunigrat dan saudaranya yaitu Pangeran Agung Wilis, itu tidak mudah dikatakan bahwa mereka muslim atau bukan.

Suluk Sudarsih

Mengenai Pangeran Agung Wilis, Babad Tawangalun menceritakan, bahwa setelah dia bertempat tinggal di pantai selatan di Pesisir Manis, dia membaca ‘Suluk Sudarsih”.

Nama “suluk” ini menunjukan bahwa bacaan itu membahas sesuatu yang berhubungan dengan ilmu Islam Jawa kuno, yang terdapat di seluruh jawa.

Apabila Pangeran Agung Wilis mempelajari dan memperdalam ilmunya dalam keadaan nyepi, harus diterima kemungkinan bahwa dia menganut agama Islam atau setidak tidaknya dekat dengan Agama Islam.

Ratu Mas Sakti di Makam Seseh

Petunjuk yang lebih jelas lagi tentang agama Islam yang diyakini Prabu Danuningrat.

Sebagaimana diketahui bahwa Prabu Danuningrat tidak mendapat dukungan dan bantuan dari pihak manapun ketika dia terusir dari Balambangan tahun 1763 sehingga dia ke Bali.

Selanjutnya, karena dia dibunuh di pantai Seseh Bali, makamnya sampai sekarang dihormati orang.

Catatan L.C. Heyting

Tuan L.C Heyting pernah memberikan suatu gambaran yang jelas tentang kejadian ini yang ditulis di majalah mingguan colonial tanggal 2 juli 1925.

Dari tulisan itu diketahui bahwa makam itu bukan merupakan makam Islam yang luar biasa. Pemangku/Jurukuncinya, mereka tidak beragama Islam tetapi tidak makan daging babi.

Jurukunci itu pernah berkata bahwa dia tidak tahu dengan pasti apakah Mas Sepuh (sebutan Prabu Danuningrat di Bali) seorang muslim?

Tetapi setelah meninggal, orang mengangapnya sebagai orang Islam dan sebagai buktinya adalah makam tersebut.

Kejadian ini memang jarang terjadi, tetapi apabila orang Orang Bali mengangap dirinya sebagai salah satu dari mereka (Hindu), maka satu penghormatan yang demikian mungkin tidak akan pernah terjadi.

Kesimpulan T.H. Pigeaud

Jadi besar kemungkinan, bahwa Prabu Danuningrat itu, adipati yang terakhir dan saudaranya Pangeran Agung Wilis, telah menjadi pemeluk agama Islam, atau setidaknya dikenal sebagai orang Islam.

Mungkin masalah ini dapat dihubungkan dengan renggangnya hubungan yang terjadi antara Adipati ini dan orang-orang Bali pelindunganya itu. Dan usahanya untuk pendekatan dirinya pada kompeni.

Sudah diketahui umum bahwa kompeni di bagian timur Jawa, dianggap sebagai kawan seperjuangan dan sebagai pelindung dari raja raja Islam di Jawa tengah

Sumber : Anteekeningen Betreffende den Javaanschen Oosthoek oleh Dr. TH Pigeaud Tahun 1932.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Selanjutnya

Sejarah Desa Gintangan

DAFTAR ISI Hide Antara Gintungan dan GelintinganBukti Kesejahteraan BalambanganSiapakah Sulung Agung?Kesimpulan Gintangan, nama sebuah desa di Kecamatan Blimbingsari,…