Spesifikasi Buku
- Judul: BABAD JAGAPATI, Sejarah Blambangan Pasca-Kerajaan (1768-1771)
- Pengarang: MH. Aji Ramawidi
- Ketebalan: 250 halaman
- Harga: Rp. 105.000
- ISBN: 978-623-09-9420-3
Sinopsis
Runtuhnya Kerajaan Balambangan dalam Puputan Kabakaba pada 31 Maret 1767, disusul dengan pembubaran Kerajaan dengan membagi-bagi wilayahnya menjadi empat bagian:
Keempatnya adalah: (1) Kabupaten Kasepuhan Blambangan Timur, (2) Kabupaten Kanoman Blambangan Barat, (3) Distrik Lumajang-Puger (menjadi bagian dari Prabalingga), dan (4) Distrik Panarukan (menjadi bagian dari Sumenep).
Khusus Kabupaten Kasepuhan Blambangan Timur yang kini menjadi Kabupaten Banyuwangi (plus Kecamatan Banyuputih di Situbondo dan Kecamatan Sempol/Ijen di Bondowoso) sebelum tahun 1771 pernah dipimpin oleh tiga orang Bupati:
Pertama, Tumenggung Bagus Anom Kalungkung/Mas Aneng seorang Keturunan Balambangan asal Banger. Kedua, Tumenggung Mas Bagus Sutanagara asli Balambangan, dan Ketiga Tumenggung Raden Mas Kartanegara yang didatangkan dari Surabaya.
Sebab Awal Perlawanan
Latar belakang sang bupati terakhir itulah yang menjadi sebab munculnya perlawanan baru di Balambangan yang kelak di kemudian hari disebut Perang Bayu.
Perang Bayu (1771-1773) adalah perlawanan rakyat terhadap penjajahan VOC-Belanda yang diantaranya disebab-kan oleh Pembuangan Pangeran Agung Wilis sehingga memunculkan Gerakan Ruh Wilis dan Pengangkatan Tumenggung Raden Mas Kartanegara serta Tumenggung Jaksanagara dibarengi penunjukan pejabat-pejabat asing dari luar Balambangan untuk memerintah di Balambangan.
Profil Kerajaan Balambangan
Buku ini berusaha mengajak pembaca untuk menelusuri asal-usul Mas Rempeg Jagapati, tokoh utama dalam peristiwa tersebut. Namun, mula-mula pembaca akan diperkenalkan dengan profil singkat Kerajaan Balambangan;
Kita disajikan Ringkasan Sejarah Pra-Balambangan yang meliputi: Asal-usul Nama Balambangan, Watek Malambang (sejak 1316), dan Kadipaten Balumbungan (sejak 1352).
Dilanjutkan mengenai Ringkasan Sejarah Kerajaan Balambangan (1478-1736) yang meliputi: Berdirinya Kerajaan Balambangan (sejak 1478), Kejayaan Kerajaan Balambangan (sejak 1501), Kemunduran Kerajaan Balambangan (sejak 1691), dan Runtuhnya Kerajaan Balambangan (sejak 1767).
Profil Rempeg Jagapati
Sesudah itu semua barulah pembaca akan diperkenalkan dengan sosok Rempeg Jagapati. Mengenai silsilahnya, baik yang disusun oleh Winarsih, maupun yang ada dalam Sorosilah Dalem.
Kita akan mendapat penjelasan mengenai maksud nama Jagapati dan siapa saja tokoh-tokoh lain yang juga menjadi seorang Jagapati. Termasuk menjawab pertanyaan-pertanyaan; Apakah Mas Rempeg pernah berjuang bersama Pangeran Agung Wilis?
Juga mengenai Apakah Mas Rempeg seorang Raja? Apa Hubungan Mas Rempeg dengan Sayu Wiwit? Apakah Perang Bayu Sebuah Puputan? Apakah Perang Bayu sebuah Perang antar Agama?, dan Apakah Perang Bayu sebuah Perang antar Suku (Jawa Mataram vs Jawa Balambangan)?
Buku ini juga menyajikan nama-nama tokoh pejuang di sisi Balambangan dan nama-nama tokoh penjajah di sisi VOC-Belanda bersama koalisi pribumi-nya. Ada berapa desa di Balambangan waktu itu, berapa desa yang memihak pejuang dan berapa yang memihak penjajah? Juga tentang nasib Tumenggung Alap-alap Bangkalan? Kapan Mas Rempeg meninggal dan dimanakah kuburnya? Serta Peninggalan siapakah Goa-goa di Cemoro Songgon itu?
Selamat membaca!