Asal-usul Desa Bunder

Berdasarkan sumber cerita yang di dapatkan dari beberapa sesepuh desa, yang juga kemudian dirangkum oleh seorang pemuda bernama Ramdan.

Kemudian sampailah cerita ini kepada penulis yang kemudian memaparkan sedikit kisah terbentuknya Desa Bunder.

Rakyat Pendatang

Pada waktu itu yang masih jaman penjajahan, ada kelompok pengungsi yang datang dari sebuah wilayah Pulau Madura. Mereka menghindari kejaran tentara Belanda.

Alhasil pada waktu itu mereka berlari ke arah selatan pulau dengan menumpang perahu kecil dan pasrah mengikuti arus laut dan terdampar di Pulau Jawa bagian paling ujung timur yaitu Banyuwangi.

Di saat yang sama, di daerah Banyuwangi saat itu juga sedang terjadi penindasan dan kekejaman dari Bangsa Belanda. Akhirnya mereka menyelamatkan diri dengan berjalan kaki menelusuri Kota Banyuwangi melewati pinggiran kota.

Sampailah mereka di daerah pedalaman yang kurang lebih 15 KM dari Kota Banyuwangi.

Tiba di Hutan

Tempat yang didatangi tersebut masih berupa hutan belantara yang banyak tumbuh pohon-pohon besar menjulang tinggi. Setelah beberapa hari mereka beristirahat dan lambat laun bertempat tinggal.

Ada ketenangan dalam diri Masyarakat Madura tersebut, hingga mereka bersepakat satu sama lain untuk bermukim.

Membabat Hutan

Kekuatan tenaga yang ada dengan niat dan tekad yang kuat serta nilai kesabaran yang sangat tinggi, dan dengan didasari nilai-nilai kebersamaan bahkan gotong royong yang kompak, mereka mulai menebangi pohon-pohon besar yang ada disekitar tempat mereka beristirahat.

Sehingga kemudian tercipta daerah yang lapang dan saling bergotong royong membuat pemukiman.

Nama Bunder

Beberapa pohon-pohon besar yang mereka tebangi, kebanyakan adalah pohon yang memiliki buah berbentuk seperti buah manggis. Namun berkulit kuning dan memiliki rasa yang cukup manis bercampur asam.

Bahkan beberapa pohon buah tersebut masih disisakan guna sebagai cadangan makanan sehari hari dan melestarikan keberadaan buah tersebut.

Masyarakat disana menamai buah kuning bulat seperti buah manggis tersebut dengan sebutan “Buah Munder”.

Seiring berjalannya hari demi hari bersamaan dengan selesainya pemukiman tersebut. Dengan hasil kesepakatan, pemukiman tersebut diberi nama “ Desa Munder” yang diambil dari nama sebuah buah tersebut dan sekarang di kenal dengan sebutan Desa Bunder.

Akhir Kisah

Saat ini, masyarakat Madura yang semula menempati desa bunder pertama kali, saat ini sudah bercampur dengan masyarakat dari Suku Using dan Jawa.

Sehingga kini di Desa Bunder sudah mengalami campuran terkait keaslian Suku Madura yang menempati Desa Bunder pada jaman dahulu.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Selanjutnya

Hindu-Buddha di Balambangan

DAFTAR ISI Hide Kedatangan Hindu ke Ujung Timur JawaHindu era Kediri-SingasariHindu era Kerajaan MajapahitHindu era Kerajaan Balambangan Oleh:…