Buku BENCULUK dari de-Djawatan Fundation Untuk Pendopo Semar Nusantara

Konsen Mas Aji Ramawidi selama ini adalah mendidik masyarakat, dan salah satu media yang digunakan adalah Pemberadaban melalui Sejarah, khususnya Sejarah Kerajaan Balambangan. Oleh karena itu wajar jika di manapun dia berada, konsen tentang hal itu akan terus dibawanya.

Termasuk ketika Bersama dengan tim de Djawatan Resources Indonesia atau de Djawatan Fundation, Mas Aji, begitu sapaan akrabnya, menulis sebuah buku berjudul BENCULUK Ketika Menjadi Ibukota Kabupaten.

Buku tersebut siang itu diserahkan oleh Tim de Djawatan Fundation kepada ketua Pendopo Semar Nusantara, Uni Saputra.

Awal Sebuah Kerjasama

Wisata Hutan Kota de-Djawatan yang sangat mempesona di tengah Kota Benculuk dan merupakan kawasan edukasi bagi wisatawan itu menjadi saksi sejarah.

Hari itu, di sana berlangsung penyerahan Buku buah karya Tim de Djawatan Fundation kepada perkumpulan Pendopo Semar Nusantara dan masyarakat Banyuwangi pada umumnya yang ingin tahu tentang seluk beluk Bumi Blambangan.

Wisata de-Djawatan dan Kota Benculuk secara umum adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Banyuwangi menjadi saksi tentang sejarah masa transisi dari Kerajaan Balambangan menjadi Kabupaten Banyuwangi.

Jumat, 26 Mei 2023, buku perdana karya De Djawatan Fundation yang berjudul BENCULUK Ketika Menjadi Ibukota Kabupaten diserahkan kepada Ketua Pendopo Semar Nusantara, Uni Saputra, di Wisata de-Djawatan Benculuk.

Menurutnya, buku tentang sejarah Banyuwangi tersebut sangat penting untuk dijadikan refrensi tentang sejarah di Kabupaten berjuluk Sun Rise of Java ini.

De Djawatan Fundation dengan Pendopo Semar Nusantara

“Kami sangat bangga menjadi orang yang diberi amanah tentang buku ini,” ujarnya saat di destinasi wisata de-Djawatan Benculuk, Banyuwangi, pada Jumat 26 Mei 2023.

Dia juga berharap sekiranya buku tersebut juga bisa dipelajari oleh khalayak ramai agar masyarakat lebih paham dengan leluhur tanah Balambangan.

“Mari belajar sejarah. Agar mengerti silsilah leluhur tanah Balambangan, Banyuwangi,” tegasnya.

Nama Balambangan dahulu memang sangat tersohor. Balambangan dulu adalah kerajaan yang mencakup seluruh wilayah Tapal Kuda seperti Lumajang, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi.

Buku sejarah itu diteliti oleh tim peneliti yang paham tentang sejarah Balambangan. Adapun beberapa sejarah yang tertulis itu adalah Asal usul Benculuk versi cerita rakyat, Petilasan Panji Laras di Benculuk, Bengkel Kereta Api Benculuk, dan sebagainya.

Terbentuknya buku berjudul BENCULUK Ketika Menjadi Ibukota Kabupaten ini merupakan hasil Kerjasama yang positif antara PT Bumi Suksesindo dan Perhutani dengan Yayasan de Djawatan Resources Indonesia. 

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like